Kamis, 25 Desember 2008

ARTI SEBUAH "ISTIQOMAH"

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agma/Cahaya) Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Q.S. Ali Imran, 3 : 103)"
"Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama/Cahaya) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S.Ali Imran, 3 : 101)"
"Pimpinlah kami pada jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S. AlFatihah, 1 : 5)"
"Katakanlah:"Aku beriman kepada Allah" kemudian bersikaplah istiqomah (Qul amantu billahi tsummastaqim) (Al Hadits)".
Istiqomah sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dibuktikan dan dilaksanakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering kita dengar namun sering juga kita lupakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering digunakan sebagai jastifikasi (pembenaran) namun jarang untuk membuktikan kebenaran. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering meluncur tanpa sadar dari mulut-mulut/lisan-lisan insan yang terdesak beban himpitan kehidupan. Dan masih banyak lagi yang tak dapat dituliskan di sini, penggunaan kata istiqomah dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian beberapa penggal ayat suci Al Qur'an dan Hadits di atas, menunjukkan bahwa kata istiqomah (keteguhan pendirian) nampaknya serumpun dengan kata mustaqiim (lurus/benar). Kata Istiqomah dalam khazanah istilah tasawuf (sufi) mengandung makna keteguhan. Istiqomah adalah keteguhan spiritual (pencerahan ruhani) di hadapan seluruh peristiwa, baik manifestasi Keindahan Ilahi (Jamal) atau Keagungan Ilahi (Jalal).
Keindahan (al-jamal) terdiri atas sifat rahmat dan kemurahan (althaf; ingat ayat "walyatalaththaf"=esensi lembut dan halus (pusat) dalam (tubuh) ruhani; Q.S.Al Kahfi, 18 : 19) dari kehadiran Ilahi. Keindahan (Jamal) adalah lawan dari Keagungan (Jalal).Sedangkan Kesempurnaan (Kamal) mencakup semua hal yang berlawanan. Ketika hati diliputi oleh Jamal, maka keakraban (Uns)pun dialami.Adapun Keagungan Ilahi (Jalal) menunjukkan Ketakterbandingan Allah SWT (Tanzih).Sifat-sifat Keagungan-Nya meliputi transendensi, ketakterjangkauan, Keagungan, dan Kebesaran-Nya.Kehebatan (haybah)terjadi manakala hati diliputi oleh Jalal.
Dari definisi di atas, menyiratkan bahwa seseorang dapat dikatakan bersikap istiqomah di dalam berjalan di jalan Allah SWT, manakala memiliki keteguhan (pendirian) spiritual (kebenaran pencerahan ruhani) di hadapan Allah SWT ; artinya (Jamal x Jalal = Kamal). Dalam bahasa lain seseorang yang berpegang teguh pada Cahaya (lurus/benar) Allah SWT (atau yang senatiasa merawat nyala Cahaya diri ruhani-Nya), sehingga terjaga dari keadaan bercerai berai (tetap dalam Kesempurnaan/Penyatuan/Tauhid Syuhuudi), dan berada dalam jama'ah-Nya. Ia pun terjaga dalam beriman pada Allah SWT secara kontinyu. Karena hakikatnya "Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah (karoma=kemuliaan); (Al istiqoomatu khoirun min alfin karoomatin) (AL Hadits). Semoga....

Minggu, 21 September 2008

HAKEKAT RUH DAN DAFTAR POWER RUHANI

"Malaikat-Malaikat dan RUH naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun" (Q.S. Al Ma'aarij, 70 :4)
"Jarak insan dengan langit terdekat itu : 50.000 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 Km".
No. Uraian Frekuensi (N) Perbandingan (p)
1. Rasulullah Muhammad SAW 6 x 10 pangkat 33 Hz 1,2 x 10 pangkat 19
2. Waliyullah 6 x 10 pangkat 23 Hz 1,2 x 10 pangkat 9
3. Sufi 6 x 10 pangkat 20 Hz 1,2 x 10 pangkat 6
4. Mushollin Khusyuk 6 x 10 pangkat 14 Hz 1,2 x 10 pangkat 3
5. Mushollin Biasa 6 x 10 pangkat 14 Hz 1,2 x 10 pangkat 1
6. Mushollin Malas 6 x 10 pangkat 11 Hz 1,2 x 10 pangkat -3
7. Islam KTP 6 x 10 pangkat 8 Hz 1,2 x 10 pangkat -6
8. Kafir (Ingkar) 6 x 10 pangkat 5 Hz 1,2 x 10 pangkat -9
9. Munafiq 6 x 10 pangkat 2 Hz 1,2 x 10 pangkat -12
10. Musyrik 6 x 10 pangkat -1 Hz 1,2 x 10 pangkat -15

"Do'a-Ku Cahaya-Ku (Lailatul Qadar)"

Do'a-Ku Cahaya-Ku
Terang-Nya menyinariku
Panas-Nya membakar (Ramadhan) kegelapan(dosa)ku
Keindahan-Nya menyempurnakan pencerahanku
Ketakterbatasan-Nya menenggelamkan rasa rindu dan cinta sejatiku
Kehangatan-Nya memfana-abadikan diriku
Kelembutan-Nya membentengi dan menyelimuti diri dari kejahatan nafs-ku
Kemilau-Nya meluluhlantakkan hati nuraniku
Telah sempurna Jamal, Kamal, Jalal-Mu untukku
Karena Aku telah memilihmu untuk diri-Ku
Maka sembahlah Aku
Dan dirikanlah Shalat (do'a=Cahaya/Lailatul Qadar)
Untuk mengingat Aku
Oleh : AL-KADRA
Tbn-Bks, 24 Januari 2000 (17 Syawal 1420 H)

MARHABAN YAA RAMADHAN...MARHABAN YAA TUHAN (LAILATUL QADAR)

"RAMADHAN PERMULAANNYA RAHMAT (AWWALUHU RAHMAH), PERTENGAHANNYA AMPUNAN (AWSATHUHU MAGFIROH), DAN DI AKHIRNYA PEMBEBASAN API NERAKA (WAAKHIRUHU ITHQUN MINANNAAR)" (AL HADITS).
"DENGAN MENATA HATI (QALBU) MENITI CAHAYA ILAHI (LAILATUL QADAR)"
  1. "Sesungguhnya Allah tidak melihat gambaran lahirmu tetapi Allah melihat hatimu dan amalanmu (Innallaha laa yandzuru ilaa shuwaakum walaa ilaa amwaalikum innamaa yandzuru ilaa quluubikum waa'maalikum)" (Al Hadits).
  2. "Ambilah i'tibar wahai yang mempunyai mata hati (Uulil Abshoor)"(Q.S. Al Hasyr, 59 : 2).
  3. "Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah itu hati menjadi tenang " (Q.S. Ar Raadu, 13 : 28).
  4. "Hati-hatilah dengan segumpal darah, manakala segumpal darah itu baik, baiklah seluruh tubuh, dan manakala darah itu kotor/rusak maka rusaklah seluruh tubuh yaitu hati" (Al Hadits).
  5. Hakikat Lailatul Qadar adalah Cahaya di Atas Cahaya (Nuurun 'Alaa Nuurin), Allah SWT berfirman:"Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi....Cahaya di atas Cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki" (Q.S. An Nuur, 24 :35). "Hai manusia!, sesungguhnya kamu harus berusaha dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya"(Q.S. Al Insyiqaaq, 84 : 6). "Di malam itu turun Malaikat bersama RUH, atas izin Tuhan untuk setiap urusan (Lihat Q.S. 17 : 85) Selamat sampai Fajar" (Q.S. Al Qadr, 97 : 4-5).

Selasa, 22 Juli 2008

SYAIR SPIRITUAL III

AKU
(5)
Aku adalah yatim
Dalam rumah tanah
Aku tak berjenis kelamin
Dalam jasad yang berpasangan
Aku adalah sebaya
Tidak beribu dan berbapa
Aku adalah yang menghidupi
Berasal dari Yang Maha Hidup
(Roh Idhafi)
Aku adalah terang
Mampu menembus kegelapan
Aku adalah kusir
Dalam pelana kuda musafir
Aku tak kenal mati
Dalam dunia yang penuh misteri
Aku adalah titik
Aku adalah putaran
Aku adalah bintang
Aku adalah dekat
Tak terukur dengan alat
Aku adalah khalifah
Berada dalam Qalbu Arif Billah
Aku menjadi tiri
Dalam Qalbu iri hati (hipokrisi)
Hubunganku adalah cinta
Pakaianku adalah taqwa
Makananku adalah amal ibadah
Kendaraanku adalah ikhlas
Sikapku adalah tawakal
Pendirianku adalah istiqomah
Pandanganku adalah muwajjahah
Asalku adalah fitrah
Shalatku adalah daim
Tak terbatas ruang dan waktu
Aku tak tidur dan bermimpi
Aku adalah nyala
Dalam lembah tuwa
Aku adalah Mutiara
Dalam luas samudera
Aku adalah telanjang
Tanpa atribut kemewahan
Aku......
Aku......
Aku......
Sulit kuuraikan.....!!!???
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 29 Juni 1996
SERIBU PERTANYAAN "MENGAPA ?"
(6)
Mengapa engkau hanya takut di mulut ?
Padahal hatimu tetap kalut !
Mengapa engkau hanya takut dosa-neraka ?
Padahal hatimu tetap buta !
Mengapa engkau hanya takut tak masuk syurga ?
Padahal hatimu tetap ternoda !
Takut kepada makhluk
Membuat hati terantuk-lapuk
Takut kepada azab
Membuat hati terhijab - gelap
Takut Neraka dan kehilangan Syurga
Membuat hati semakin menyimpan benih bara
Tidakkah kemengapaan ini engkau buktikan
Untuk mengantisipasi dan menjawab
Kebagaimanaan nanti ?
Tidakkah kemengapaan ini engkau jadikan
Titik tolak dalam menggali :
Arti diri
Arti hidup
Arti Beragama
Arti ber-Tuhan
Agar tujuan kelak
Tidak sesat jalan ?
Sehingga para Malaikat tidak bertanya
Mengapa sampai 'begini ?', 'begitu ?', dan 'demikian ?'
Padahal insan hamba dan khalifah Tuhan ?
Hanya melalui kedunguan
Timbul kefakiran
Hanya melalui kepapaan
Timbul kepasrahan
Hanya melalui kesakitan dan keterjepitan
Timbul teriakan mohon pertolongan
Mengapa pertanyaan-pertanyaan pokok dan kritis
Yang selama ini tersembunyi dalam diri
Engkau selalu selimuti dan ingkari ?
Tidakkah engkau munculkan untuk mencari jawab
Yang memuaskan dirimu ?
Mengapa....?
Mengapa engkau tak gunakan akal pikiran ?
Mengapa....?
Mengapa engkau tak gunakan kitab suci dan sunnah
Sebagai suluh kebenaran?
Mengapa....?
Kemengapaan itu semuanya akan terjawab
dalam dirimu sendiri !!!
Mengapa belum kau gali juga
Pada hari ini ?
Mengapa....?
Mustahil kejahilan dan kedunguan diri
Mampu menafsirkan dan memahami
Ayat-ayat firman kitab suci
Karena kesucian dapat terbaca dan terpahami
lewat kesucian pula
Ayat-ayat wahyu Ilahi tak mampu dipahami
Hamba-hamba yang belum menerima 'wahyu' dariNya
Mengapa pada hari ini engkau belum memulai juga
Membuka selimut diri ?
Untuk mengenal dan memahami
Realitas diri Universal !!!
Mengapa....??!!
Jawablah kemengapaan ini sebelum dirimu terkubur
Dalam kegelapan yang memilukan...!!!
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 24 Juli 1997

SYAIR SPIRITUAL III

Senin, 21 Juli 2008

SYAIR SPIRITUAL II

SYAHADAT
(4)
Syahadatku Syahadatmu
Adalah satu
Di alam arwah
Yang penuh rahmah
Syahadatku Syahadatmu
Adalah satu
Sebelum akil baligh
Memburu
Syahadatku Syahadatmu
Kini berseberangan arah
Dalam laku ibadah
Karena hawa nafsu
Menjarah
Syahadatku Syahadatmu
Kini tak lumrah
Karena dinding duniawi menjamah
Menutup goa fitrah
Bersaksi namun
Tidak menyaksikan
Adalah kebohongan dan kepalsuan !
Syahadatku Syahadatmu
Mesti diaktualisasikan
Mesti dipadukan
Seperti semula
Alastu birabbikum, qaaluubalaa syahidna !
Yang kini mulai sirna
Ditelan polusi dunia
Menjerat jasad yang tergoda
Keindahan diri mulai tiri
Tertimbun oleh sampah-sampah qolbi
Syahadatku Syahadatmu
Adalah satu
Di alam mayapada ini
Bila tirai qolbu mulai terbuka
Bercermin tak terhalang
Benda fana
Syahadatku Syahadatmu
Dulu dan kini sama
Adalah mulanya satu
Dalam kesatuanNya
Kini mesti dibuktikan kembali
Pesan Al-Qur'an kalam Ilahi
Itulah kebenaran hakiki
Syahadatku Syahadatmu
Adalah saksi-penyaksian
Jika tak terbuktikan
Menjadi kenistaan
Bersyahadatnya disangsikan
Kebenaran terdinding kebohongan dan kepalsuan
Sesungguhnya :
Batallah syahadatnya
Dulu dan kini tak sama
Dulu dan kini tak terbukti
Lain di mulut lain di hati
Itulah hipokrisi
Mesti dihindari....!!!
Bila umat ingin selamat
Di dunia kini dan akhirat kelak
Kembali dengan cinta dan dicintai
Ke Hadirat Ilahi Rabbi
Bersegeralah sempurnakan syahadat !!
Belajar secara tuntas dan cermat
Pada Guru Ahli ma'rifatullah
Agar kelak hidup selamat
Dunia sampai Akhirat
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 29 Juni 1996

SYAIR SPIRITUAL I

KUNCI MENEMUI ALLAH
(1)
Fakir kepada Allah
Dalam fatihah kita bermohon
Untuk mengenalnya
Sudahkah setiap beribadah
Kita panjatkan dengan
Penuh khusyu' dan pasrah ?
Kalau sulit mungkin
masih terbelit
Oleh kepentingan jasad
dan hawa nafsu
Karena itu : carilah guru
Yang tahu jalan menuju
Sampai ke Maha Rahman
Maha Besar
Maha Halus
Maha Esa
Dengan penuh ikhlas dan ridhaNya
Guru yang tahu jalan terang
sukar untuk difigurkan
Karena itu, lihatlah kebenaran
Yang terucap
Dalam setiap kata yang penuh hikmat
Waspadalah ! jangan tersesat !
Dalam kepura-puraan
Sikap dan sifat
Membuai indera kasat
Taklid-fanatik
Menjadi jerat
Justeru menutup jalan selamat
Menuju puncak ma'rifat
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, Juni 1996
RODA KEHIDUPAN
(2)
Hidup adalah putaran-putaran
Kadang berada di atas
Lalu bergerak ke bawah
Begitu juga halnya pesona diri
Menggelembung bagai putaran waktu
Menuju arah keseimbangan
Diameter titik sumbu putaran absolut
Tidak banyak di antara kita
Yang sadar akan roda kehidupan
Seolah sepertinya sudah
Mengikuti putaran-putaran alamiah
Yang seiring dengan kehendak Sunatullah
Titik kulminasi tauhid
seorang hamba Allah
Roda-roda kehidupan insan
Sering bergerak dan berputar berlawanan
Arah keseimbangan alamiah
Tidak sedikit manusia terpental, terpelanting
salah arah
Dalam posisi putaran yang menjauh
Dari titik pusat kehidupan - kesadaran alamiah
Erosi-emosi hidup terganjal sampah-sampah
Gerak menuju proses pencerahan
Semakin lamban dan payah
Roda kehidupan mesti menjadi kesadaran
Roda kehidupan mesti dicerahkan
Roda kehidupan mesti dibersihkan
Dari belenggu-belenggu akal semu
Dari kotoran-kotoran syaitan
Dari jerat-jerat kepentingan jasad
Mengembara menuju titik sumbu kehidupan
Dalam lorong-lorong suci Hadirat Tuhan
Idaman setiap insan yang beriman.
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 23 Juni 1996
TUJUAN IBADAH
(3)
Tujuan ibadah bukan mendapat upah
Kalau ingin menjadi yang kaffah
Persangkaan benar yang tergambar
Dalam laku ibadah ritual-ceremonial
Noktah hitam yang legam
Tergores dalam dahi insan
Belum menjadi ukuran
Keimanan dan ketaqwaan seseorang
Ibadah ingin mendapat upah
Membuat dada sempit
Kepala penuh sampah
Doa-doa yang terlontar
Dari mulut-mulut insan
Terasa hambar
Jika lambat terkabul
Posisi diri sering masyghul
Tandanya tak bersyukur
Ibadah seorang hamba
Tak tertahan sebatas ganjaran
Yang hendak menjadi tujuan
Sampai kembali ke tempat persatuan
Hadirat Tuhan Yang Maha Rachman
Karena insan bukan tetesan :
Dari surga atau neraka
Engkau ditiupkan dari roh kehidupan
Hendaknya kembali kepadaNya
Itulah puncak ibadah seorang hamba
Tujuan ini sering dipertentangkan
Oleh insan yang terdinding kebenaran
Laku formal menjadi ukuran
Berbantah-bantahan sampai akhir zaman
Tujuan semula terlupakan
Bagi insan cendekiawan beriman
Yang telah membuktikan (isbat) penyaksian
Laku ibadah menjadi wadah
Menggali isi yang penuh hikmah
Agar jalan menjadi lempang
Sampai di tujuan sangat lapang
Memperoleh keselamatan dan
kenikmatan dari Tuhan Robbul 'Alamin
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 23 Juni 1996

Minggu, 20 Juli 2008

DZIKIR HARIAN ARIFBILLAH

HARI - NABI - AMALIAH DZIKIR



1. SENIN MUHAMMAD, S.A.W. Laa Haula Walaa Quwwata IllaBillah



2. SELASA SULAIMAN, A.S. Shalallahu 'Alaa Muhammad



3. RABU YAQUB, A.S. Astaghfirullah 'Al Adziim



4. KAMIS ADAM, A.S. Subhanal 'aliyyil 'Adziim



5. JUM'AT ALLAH, S.W.T Yaa Allah



6. SABTU MUSA, A.S. Laa Ilaaha Illallah



7. MINGGU ISA, A.S. Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum



Catatan : Dzikirnya masing-masing dibaca 1000x dalam satu hari





ADAB BANGUN TIDUR



1. BACA DO'A BANGUN TIDUR


2. BACA SURAT AL-FATIHAH UNTUK RASULULLAH


3. BACA SURAT AL-FATIHAH UNTUK NABI HARI INI (LIHAT DI ATAS)


KEMUDIAN MUNAJAT :"YAA ALLAH PADA HARI INI, HARI YANG TELAH ENGKAU BERKAHI KEPADA NABI........BERILAH HAMBA DAN KELUARGA HAMBA KEMUDAHAN DAN KESELAMAT, AMPUNAN DAN KASIH SAYANG...., PANJANG USIA UNTUK TETAP TAAT KEPADA MU YAA ALLAH, JAUHKANLAH BALA BAIK DARI SYAITONUL INSI MAUPUN SYAITONUL JINNI....JADIKANLAH HAMBA DAN KELUARGA SEBAGAI HAMBA-HAMBA YANG SHALIH DAN SHALIHAH SYA'IDUN FID DUNYA WAL AKHIROH, AMIIN.....YA RAOBBAL 'ALAMIIN......


KEMUDIAN MEMBACA :


1. BACA SURAT AL-FATIHAH (1x)


2. BACA DO'A AL-FATIHAH (1x)


3.BACA DO'A 30 SEBANYAK (3X) DENGAN MENAHAN NAFAS PERUT LALU DIHEMBUSKAN KE HIDUNG


Semoga Allah SWT memberikan kekuatan, perlindungan dan kemudahan kepada siapa saja yang mengamalkan dan mendawamkannya dalam menjalankan amanah-amanahNya dalam kehidupan sehari-hari di dunia fana ini sebagai bekal kelak menuju akhirat dan sampai (wushul) kepada Allah SWT, amiin............




SUSUNAN AMALIYAH RIYADOH RUHIYAH MALAM JUM'AT



1. PERSIAPAN : DIAWALI DENGAN TAFAKUR......, BACA BASMALAH........DAN IFTITAH.....YAA FATTAHU YAA 'ALIIM, IFTAHLANA BINUURILQUR'AANIL 'ADZIIM, NASHRUMMINALLAHI WA FATHUN QORIIB....


2. BACA SURAT AL-FATIHAH, KEMUDIAN BACA SURAT YAA SIIN (Masing-masing 1x)


3. BACA SURAT AL-FATIHAH 41X


4. BACA SURAT AL IKHLAS 41X


5. BACA SURAT AL-KAUTSAR 11X


6. BACA SURAT AL-'ASR 7X


7. BACA AYAT QURSI 7X


8. BACA SURAT AL-FALAQ 1X


9. BACA SURAT AN-NAS 1X


10. BACA SURAT AT-TAUBAH (Q.S. 9, : 128-129)............YAA MUSABBIBAL ASBAABI SABBIB (BACA 3X) HASANAH BIIDZNIKA YAA ALLAH LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURROSUULULLAH (3X)


11. BACA TAHLIL (7X7)


12 BACA DO'A SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI (7X)


13. BACA DO'A TALBIYAH HAJI (7X)


14. BACA SHALAWAT NABI (7X)


15. BACA DO'A NABI ADAM, AS (7X)


16. BACA DO'A ISTIGHFAR (7X)


17. BACA :"HASBUNALLAH WA NI'MAL WAKIL, NI'MAL MAULA WA NI'MAN NASIIR" (7)


18. BACA SHALAWAT AL-FATIH (7X)


19. PENUTUP : BACA SUROH AL-FATIHAH (1X), DOA AL-FATIHAH (1X) DAN DO'A 30 (3X)











































Kamis, 29 Mei 2008

NERACA ILMU DAN IBADAH : REFLEKSI DIRI UNTUK MENGGAPAI NUR ILAHI

".....Siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan SYAHADAH dari Allah SWT yang ada padanya?" (Q.S. Al Baqarah, 2 : 140)
Ayat firman Allah SWT di atas sebenarnya mempertanyakan kepada manusia tidak mengenal SARAnya yang sesungguhnya telah dianugerahi fitrah Addien berupa kesaksian (syahadah) yang telah Allah tiupkan saat pertama manusia berada di alam rahim. Allah SWT berfiman: "...Allah mengambil kesaksian (syahadah) terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah Aku ini TuhanMu?"Mereka menjawab:"Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi"(Q.S. Al A'Raaf, 7 : 172). Syahadah tersebut harus dapat dibuktikan kembali/diaktualisasikan saat roh telah berjasad (saat masih hidup di dunia). Syahadah ini adalah "lampu diri" hakiki yang dapat menerangi kehidupan manusia dari alam dunia (yang hahikatnya gelap gulita) menuju alam akhirat (yang haikatnya terang benderang nyata). Syahadah dapat digali mana kala kita pertama menemukenali diri sejati kita yaitu "roh" yang Allah utus untuk bumi kecil (jasad) manusia. Roh adalah unsur dari CahayaKu (Minnuurin). Karena itu ketika ingin menggapai Allah Maha Cahaya Yang Tak Terbatas (berlapis-lapis/"Tuhan Sejati") harus bermula mengenali roh diri (lambang bintang dalam Pancasila/"Tuhan Pribadi") sehingga kita dapat merefleksi dari diri kecil yang bagai mutiara menuju Diri universal dan larut dalam KemahaAgunganCahayaIlahi-bilahaefin wala mitsalin; lam yadzuk walam ya'rif (barang siapa tidak merasakan pasti tidak mengenalnya) Jujurkah diri kita kalau belum siap untuk sampai kepadaNya; jangan tunda waktu refleksi-kontemplasi-Inisiasi (pencerahan diri) mesti kita gapai kini sebagai bekal menuju ke alam hakiki yang Illahi.....penuh suka cita.....curahan cahayaNya begitu mempesona sulitdilukiskalamkan, semoga kita memperoleh karuniaNya dari dunia kini dan kelak berdampingan di sisiNya dalam singgasana KeAgungan, asyiq-maqsyuk dalam buaian kasih sayang abadi sepanjang masa.....,Ya Ilahi............bukakanlah tabir-tabir diri yang kotor hina dina ini agar hamba tetap dapat memandang Wajahmu Yang Maha Indah Penuh Pesona untuk kesempurnaan diri sejatiku sehingga hamba dapat melangkah secepat buraq yang pernah Engkau anugerahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Amiin.............Yaa.........Robbal............'Aalamiin......................

Selasa, 15 April 2008

DOA CAHAYA

Rasulullah SAW mengajari kita untuk kembali kepada cahaya iman, agar hati terang, pikiran jernih dan pandangan terbuka. Dengan berdoa :

Wahai Tuhan kami,
Sempurnakanlah atas kami cahaya kami dan ampunilah kami.
Ya Allah,
Jadikanlah di hatiku ada cahaya,
di pendengaranku ada cahaya,
di penglihatanku ada cahaya,
di kananku ada cahaya,
di kiriku ada cahaya,
di depanku ada cahaya,
di belakangku ada cahaya,
di atasku ada cahaya,
di bawahku ada cahaya,
Ya Allah,
Jadikanlah aku cahaya dan buatkanlah untukku cahaya di hari qiamat (berbangkit).
Aamiin....Yaa Robbal 'Aalamiin......

Jumat, 11 April 2008

Mencontoh Awwaludini Ma'rifatullah Rasulullah SAW dengan Ilmu Laduni

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan menemui Allah dan hari kemudian/qiamat dan dia dapat mengingat Allah sebanyak-banyaknya"(Q.S. Al Ahzab,33: 21)
".....dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi (Khatam An-nabiyyin=Nabi yang yang telah menamatkan/khatam kaji)"(Q.S.Al Ahzab, 33 :40)
"Wahai manusia ! jangan kamu ikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (Ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dsan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban"(Q.S. Al Israa',17 : 36)
Ulama Khos Syekh Hamzah Fansuri dalam syair minuman para pecinta agar dapat menamatkan belajar ilmu tasawuf (ilmu laduni, ilmu nafi'ah) seperti Rasulullah, Beliau capai saat usia duniawi 40 tahun.
"Nurani itu hakikat khatam
Pertama terang di laut dalam
Menjadi makhluk sekalian alam
Itulah bangsa Hawa dan Adam"
"Ilmu Allah terlalu 'ali
Dengan jauhar tiada kau kafi
Ilmu Allah yogya kau cari
Supaya dapat hidupmu baqi"
"IlmuNya ilmu yang pertama
MadzhabNya madzhab ternama
CahayaNya cahaya yang lama
Ke dalam surga (Allah) bersama-sama"

Selasa, 08 April 2008

Bagaimana Belajar Bertasawuf Agar Tuntas (Mastery) ?

Syarat utama seorang yang belajar tasawuf agar cepat tuntas (mastery) harus memiliki : (1) "Al Hurriyah (kebebasan) baik dalam pikir maupun kehendak (iradah) atau khuriyatul fikri wa khuriyatul iradah.(2) Mencari guru yang ahli "jangan melihat figur duniawi"."Undzur man qaala walaa tandzur man Qaala"(Lihatlah apa yang dibicarakan (kebenaran sejati atau bukan), dan jangan melihat siapa yang mengatakan).(3) Mencontoh Rasulullah Muhammad S.A.W. dalam menamatkan khatam kaji hanya semalam (ingat ketika Baginda Rasulullah dimi'rajkan oleh Allah SWT) yakni jalan pendek dan tuntas. Rasululah SAW Bersabda :
"Ma'rifat modalku, akal asal usul agamaku, cintah kasih aliran (madzab)-ku, rindu kendaraanku, dzikir kepada Allah pendampingku, duka-cita kawanku, sabar bajuku, berkata benar pembelaku, ilmu senjataku, berjuang perangaiku, dan shalat kegemaranku"(Al Hadits).
Demikian gambaran Rasulullah dalam menamatkan/mengkhatamkajikan ilmunya (ilmu laduni/tasawuf/ilmu nafi'ah).Bagi kita sebagai pengikut dan umatnya harus mampu mencontoh Belaiu menamatkan ilmu tuhid-tasawuf-sehingga mampu mengenal diri hakiki- (sehingga)-tahu diri-percaya diri-keyakinan diri-kepastian diri-menghadap akhirat (Keharibaan Allah SWT).Semoga Allah SWT mengabulkan niat-niat ikhlas kita dalam mengabdi sebagai hamba dan khalifahNya lewat pintu ilmu nafi'ah sebagai mana dicontohkan Baginda Rasulullah SAW.

Dunia Merupakan Pesantren dan Sekolah Kehidupan

"Dunia adalah ladang Akhirat" (Al Hadits).

Menuntut ilmu baik ilmu yang dhohir (ilmu formal duniawi) maupun yang batin (ilmu akhirat/ilmu laduni) semestinya dapat dirampungkan/dikhatamkajikan atau sampai tuntas (mastery). Kehidupan dunia diibaratkan sebagai pesantren dan sekolah kehidupan bagi umat manusia yang ingin sukses lulus memasuki kehidupan akhirat. Banyak orang yang belajar ilmu memiliki harapan setelah selesai belajar ia memperoleh tanda kelulusan. Baik itu dari pesantren maupun dari sekolah. Begitu juga pesantren dan sekolah kehidupan di dunia ini. Mengapa manusia diwajibkan menuntut ilmu lahir dan batin tujuannya tidak lain agar kelak dapat hidup sukses di dunia dan akhirat. Namun tidak sedikit yang abai tentang ilmu agar manusia lulus memasuki dunia akhirat (Singgasana Allah SWT). Untuk memasuki dunia akhirat menurut arifbillah pintunya adalah dengan belajar ilmu laduni pada Guru Mursyid yang ahli. Ilmu laduni atau ilmu tasawuf/ilmu bermanfaat jelas tepat sasarannya jika dibimbing dan dipandu oleh ahlinya. Tujuan dari belajar ilmu tasawuf adalah membaca kitab diri sendiri (iqra ke dalam diri) secara tuntas dan bermakna minadzulumati ilannuur (dari diri gelap menjadi cahaya terang benderang). "Barang siapa tidak merasakan pasti ia tidak memiliki pengalaman/pengetahuan (Lam yadzuk walam ya'rif)"(Al Hadits).

Sabtu, 05 April 2008

Mengapa Orang Bertasawuf Harus Tuntas (Mastery Atau Khatam Kaji)

Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
"Bacalah kitabmu ! Cukup pada hari ini engkau membuat perhitungan atas diri sendiri" (Q.S. Al Israa', 17 : 14)
"Dan pada diri kamu sendiri mengapakah tidak kamu lihat?" (Q.S. Adzaariyaat, 51 : 21)
"Hisablah diri sendiri sebelum dihisab orang lain" (Al Hadits)
"Barang siapa mencari Tuhan ke luar dari dirinya sendiri, maka betul-betul dia dalam jalan tersesat, karena tekadnya akan lebih jauh dengan Allah SWT (Man tholaba maulana bighairi nafsihi faqod dholla dholaalan ba'iida)" (Al Hadits)
"Dengarlah Tuan ayo hai sahabat
Fakir yang dhaif punya amanat
Bacalah kitab ilmu yang manfaat
Supaya betul jalan ke akhirat"