Kamis, 29 Mei 2008

NERACA ILMU DAN IBADAH : REFLEKSI DIRI UNTUK MENGGAPAI NUR ILAHI

".....Siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan SYAHADAH dari Allah SWT yang ada padanya?" (Q.S. Al Baqarah, 2 : 140)
Ayat firman Allah SWT di atas sebenarnya mempertanyakan kepada manusia tidak mengenal SARAnya yang sesungguhnya telah dianugerahi fitrah Addien berupa kesaksian (syahadah) yang telah Allah tiupkan saat pertama manusia berada di alam rahim. Allah SWT berfiman: "...Allah mengambil kesaksian (syahadah) terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah Aku ini TuhanMu?"Mereka menjawab:"Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi"(Q.S. Al A'Raaf, 7 : 172). Syahadah tersebut harus dapat dibuktikan kembali/diaktualisasikan saat roh telah berjasad (saat masih hidup di dunia). Syahadah ini adalah "lampu diri" hakiki yang dapat menerangi kehidupan manusia dari alam dunia (yang hahikatnya gelap gulita) menuju alam akhirat (yang haikatnya terang benderang nyata). Syahadah dapat digali mana kala kita pertama menemukenali diri sejati kita yaitu "roh" yang Allah utus untuk bumi kecil (jasad) manusia. Roh adalah unsur dari CahayaKu (Minnuurin). Karena itu ketika ingin menggapai Allah Maha Cahaya Yang Tak Terbatas (berlapis-lapis/"Tuhan Sejati") harus bermula mengenali roh diri (lambang bintang dalam Pancasila/"Tuhan Pribadi") sehingga kita dapat merefleksi dari diri kecil yang bagai mutiara menuju Diri universal dan larut dalam KemahaAgunganCahayaIlahi-bilahaefin wala mitsalin; lam yadzuk walam ya'rif (barang siapa tidak merasakan pasti tidak mengenalnya) Jujurkah diri kita kalau belum siap untuk sampai kepadaNya; jangan tunda waktu refleksi-kontemplasi-Inisiasi (pencerahan diri) mesti kita gapai kini sebagai bekal menuju ke alam hakiki yang Illahi.....penuh suka cita.....curahan cahayaNya begitu mempesona sulitdilukiskalamkan, semoga kita memperoleh karuniaNya dari dunia kini dan kelak berdampingan di sisiNya dalam singgasana KeAgungan, asyiq-maqsyuk dalam buaian kasih sayang abadi sepanjang masa.....,Ya Ilahi............bukakanlah tabir-tabir diri yang kotor hina dina ini agar hamba tetap dapat memandang Wajahmu Yang Maha Indah Penuh Pesona untuk kesempurnaan diri sejatiku sehingga hamba dapat melangkah secepat buraq yang pernah Engkau anugerahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Amiin.............Yaa.........Robbal............'Aalamiin......................