Rabu, 25 Maret 2009

HIERARKI DUNIA KEWALIAN (WALIYULLAH)

1. RASUL DAN NABI
2. SAHABAT
3. WALIY (WALIYULLAH)
3.1. QUTUB (POROS)---> 1 ORANG WALIYULLAH
3.2. NUQABA (AMAT RAHASIA)---> 3 ORANG WALIYULLAH
3.3. AUTAD (PENOPANG)---> 4 ORANG WALIYULLAH
3.4. ABRAR (SHALEH)---> 7 ORANG WALIYULLAH
3.5.ABDAL (PENGGANTI)---> 40 ORANG WALIYULLAH
3.6.AKHYAR (BAIK)---> 300 ORANG WALIYULLAH
3.7. WALIYULLAH TERSEMBUNYI---> 4000 ORANG
4. MUKHSIN (SUFI)
5. MUKMIN
6.MUSLIM
Dari Hierarki di atas menggambarkan semakin ke atas ketaqwaan Waliyullah kepada Allah SWT semakin terjaga dan terlindungi(mahfudz).

Sabtu, 31 Januari 2009

MEMANTAPKAN LAKU ISTIQOMAH DALAM BERIBADAH MELALUI LAKU BERTASAWUF/BERTAUHID KEPADA ALLAH SWT

INTISARI AYAT-AYAT YANG TERKAIT DENGAN LAKU ISTIQOMAH :
  1. Q.S. 3 : 103 :"Berpegang teguh pada Cahaya Allah"
  2. Q.S. 3 : 101 : "Jalan lurus bagi yang istiqomah"
  3. Q.S. 1 : 6 :"Jalan lurus sebagai pedoman/pimpinan"
  4. Q.S. 11:112 :"Perintah untuk tetap beristiqomah"-->Q.S. 3:112; Q.S. 28 :77
  5. Q.S.41 : 30-32:"Istiqomah membawa barokah"
  6. Q.S.46 : 13 :"Istiqomah membawa percaya diri rohani"--> "Hati anak Adam ada diantara dua jari: Rahman (dunia) dan Rahiim (akhirat)"
  7. Q.S. 14 :24-25 :"Orang yang istiqomah ibarat pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit"

FADILAH/KEUTAMAAN ISTIQOMAH DALAM LAKU TASAWUF/ TAUHID

  1. "Istiqomah lebih baik dari seribu karomah" (Al Hadits)
  2. Katakanlah:"Aku beriman kepada Allah kemudian bersikap istiqomah"(Al Hadits)
  3. "Sesungguhnya karomah (kemuliaan) yang sebenarnya itu, yaitu hasil dari istiqomah sehingga sampai kepada kesempurnaan iman dan amal shaleh lahir-batinnya"(Syekh Ibnu Ibad)
  4. Menuju ke jenjang tecapainya kesempurnaan Alif Mutalimun 'Arif (jenjang tertinggi dalam laku tauhid/ma'rifatullah)

PENUTUP :" SEBUAH RENUNGAN"

  1. Q.S.18 : 109:"Katakanlah :"Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)"
  2. Q.S. 31 ; 27:"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
  3. Q.S.53 : 39:"MANUSIA MEMPEROLEH APA YANG DIUSAHAKANNYA"

Kamis, 25 Desember 2008

ARTI SEBUAH "ISTIQOMAH"

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agma/Cahaya) Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Q.S. Ali Imran, 3 : 103)"
"Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama/Cahaya) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S.Ali Imran, 3 : 101)"
"Pimpinlah kami pada jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S. AlFatihah, 1 : 5)"
"Katakanlah:"Aku beriman kepada Allah" kemudian bersikaplah istiqomah (Qul amantu billahi tsummastaqim) (Al Hadits)".
Istiqomah sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dibuktikan dan dilaksanakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering kita dengar namun sering juga kita lupakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering digunakan sebagai jastifikasi (pembenaran) namun jarang untuk membuktikan kebenaran. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering meluncur tanpa sadar dari mulut-mulut/lisan-lisan insan yang terdesak beban himpitan kehidupan. Dan masih banyak lagi yang tak dapat dituliskan di sini, penggunaan kata istiqomah dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian beberapa penggal ayat suci Al Qur'an dan Hadits di atas, menunjukkan bahwa kata istiqomah (keteguhan pendirian) nampaknya serumpun dengan kata mustaqiim (lurus/benar). Kata Istiqomah dalam khazanah istilah tasawuf (sufi) mengandung makna keteguhan. Istiqomah adalah keteguhan spiritual (pencerahan ruhani) di hadapan seluruh peristiwa, baik manifestasi Keindahan Ilahi (Jamal) atau Keagungan Ilahi (Jalal).
Keindahan (al-jamal) terdiri atas sifat rahmat dan kemurahan (althaf; ingat ayat "walyatalaththaf"=esensi lembut dan halus (pusat) dalam (tubuh) ruhani; Q.S.Al Kahfi, 18 : 19) dari kehadiran Ilahi. Keindahan (Jamal) adalah lawan dari Keagungan (Jalal).Sedangkan Kesempurnaan (Kamal) mencakup semua hal yang berlawanan. Ketika hati diliputi oleh Jamal, maka keakraban (Uns)pun dialami.Adapun Keagungan Ilahi (Jalal) menunjukkan Ketakterbandingan Allah SWT (Tanzih).Sifat-sifat Keagungan-Nya meliputi transendensi, ketakterjangkauan, Keagungan, dan Kebesaran-Nya.Kehebatan (haybah)terjadi manakala hati diliputi oleh Jalal.
Dari definisi di atas, menyiratkan bahwa seseorang dapat dikatakan bersikap istiqomah di dalam berjalan di jalan Allah SWT, manakala memiliki keteguhan (pendirian) spiritual (kebenaran pencerahan ruhani) di hadapan Allah SWT ; artinya (Jamal x Jalal = Kamal). Dalam bahasa lain seseorang yang berpegang teguh pada Cahaya (lurus/benar) Allah SWT (atau yang senatiasa merawat nyala Cahaya diri ruhani-Nya), sehingga terjaga dari keadaan bercerai berai (tetap dalam Kesempurnaan/Penyatuan/Tauhid Syuhuudi), dan berada dalam jama'ah-Nya. Ia pun terjaga dalam beriman pada Allah SWT secara kontinyu. Karena hakikatnya "Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah (karoma=kemuliaan); (Al istiqoomatu khoirun min alfin karoomatin) (AL Hadits). Semoga....

Minggu, 21 September 2008

HAKEKAT RUH DAN DAFTAR POWER RUHANI

"Malaikat-Malaikat dan RUH naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun" (Q.S. Al Ma'aarij, 70 :4)
"Jarak insan dengan langit terdekat itu : 50.000 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 Km".
No. Uraian Frekuensi (N) Perbandingan (p)
1. Rasulullah Muhammad SAW 6 x 10 pangkat 33 Hz 1,2 x 10 pangkat 19
2. Waliyullah 6 x 10 pangkat 23 Hz 1,2 x 10 pangkat 9
3. Sufi 6 x 10 pangkat 20 Hz 1,2 x 10 pangkat 6
4. Mushollin Khusyuk 6 x 10 pangkat 14 Hz 1,2 x 10 pangkat 3
5. Mushollin Biasa 6 x 10 pangkat 14 Hz 1,2 x 10 pangkat 1
6. Mushollin Malas 6 x 10 pangkat 11 Hz 1,2 x 10 pangkat -3
7. Islam KTP 6 x 10 pangkat 8 Hz 1,2 x 10 pangkat -6
8. Kafir (Ingkar) 6 x 10 pangkat 5 Hz 1,2 x 10 pangkat -9
9. Munafiq 6 x 10 pangkat 2 Hz 1,2 x 10 pangkat -12
10. Musyrik 6 x 10 pangkat -1 Hz 1,2 x 10 pangkat -15

"Do'a-Ku Cahaya-Ku (Lailatul Qadar)"

Do'a-Ku Cahaya-Ku
Terang-Nya menyinariku
Panas-Nya membakar (Ramadhan) kegelapan(dosa)ku
Keindahan-Nya menyempurnakan pencerahanku
Ketakterbatasan-Nya menenggelamkan rasa rindu dan cinta sejatiku
Kehangatan-Nya memfana-abadikan diriku
Kelembutan-Nya membentengi dan menyelimuti diri dari kejahatan nafs-ku
Kemilau-Nya meluluhlantakkan hati nuraniku
Telah sempurna Jamal, Kamal, Jalal-Mu untukku
Karena Aku telah memilihmu untuk diri-Ku
Maka sembahlah Aku
Dan dirikanlah Shalat (do'a=Cahaya/Lailatul Qadar)
Untuk mengingat Aku
Oleh : AL-KADRA
Tbn-Bks, 24 Januari 2000 (17 Syawal 1420 H)

MARHABAN YAA RAMADHAN...MARHABAN YAA TUHAN (LAILATUL QADAR)

"RAMADHAN PERMULAANNYA RAHMAT (AWWALUHU RAHMAH), PERTENGAHANNYA AMPUNAN (AWSATHUHU MAGFIROH), DAN DI AKHIRNYA PEMBEBASAN API NERAKA (WAAKHIRUHU ITHQUN MINANNAAR)" (AL HADITS).
"DENGAN MENATA HATI (QALBU) MENITI CAHAYA ILAHI (LAILATUL QADAR)"
  1. "Sesungguhnya Allah tidak melihat gambaran lahirmu tetapi Allah melihat hatimu dan amalanmu (Innallaha laa yandzuru ilaa shuwaakum walaa ilaa amwaalikum innamaa yandzuru ilaa quluubikum waa'maalikum)" (Al Hadits).
  2. "Ambilah i'tibar wahai yang mempunyai mata hati (Uulil Abshoor)"(Q.S. Al Hasyr, 59 : 2).
  3. "Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah itu hati menjadi tenang " (Q.S. Ar Raadu, 13 : 28).
  4. "Hati-hatilah dengan segumpal darah, manakala segumpal darah itu baik, baiklah seluruh tubuh, dan manakala darah itu kotor/rusak maka rusaklah seluruh tubuh yaitu hati" (Al Hadits).
  5. Hakikat Lailatul Qadar adalah Cahaya di Atas Cahaya (Nuurun 'Alaa Nuurin), Allah SWT berfirman:"Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi....Cahaya di atas Cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki" (Q.S. An Nuur, 24 :35). "Hai manusia!, sesungguhnya kamu harus berusaha dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya"(Q.S. Al Insyiqaaq, 84 : 6). "Di malam itu turun Malaikat bersama RUH, atas izin Tuhan untuk setiap urusan (Lihat Q.S. 17 : 85) Selamat sampai Fajar" (Q.S. Al Qadr, 97 : 4-5).

Selasa, 22 Juli 2008

SYAIR SPIRITUAL III

AKU
(5)
Aku adalah yatim
Dalam rumah tanah
Aku tak berjenis kelamin
Dalam jasad yang berpasangan
Aku adalah sebaya
Tidak beribu dan berbapa
Aku adalah yang menghidupi
Berasal dari Yang Maha Hidup
(Roh Idhafi)
Aku adalah terang
Mampu menembus kegelapan
Aku adalah kusir
Dalam pelana kuda musafir
Aku tak kenal mati
Dalam dunia yang penuh misteri
Aku adalah titik
Aku adalah putaran
Aku adalah bintang
Aku adalah dekat
Tak terukur dengan alat
Aku adalah khalifah
Berada dalam Qalbu Arif Billah
Aku menjadi tiri
Dalam Qalbu iri hati (hipokrisi)
Hubunganku adalah cinta
Pakaianku adalah taqwa
Makananku adalah amal ibadah
Kendaraanku adalah ikhlas
Sikapku adalah tawakal
Pendirianku adalah istiqomah
Pandanganku adalah muwajjahah
Asalku adalah fitrah
Shalatku adalah daim
Tak terbatas ruang dan waktu
Aku tak tidur dan bermimpi
Aku adalah nyala
Dalam lembah tuwa
Aku adalah Mutiara
Dalam luas samudera
Aku adalah telanjang
Tanpa atribut kemewahan
Aku......
Aku......
Aku......
Sulit kuuraikan.....!!!???
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 29 Juni 1996
SERIBU PERTANYAAN "MENGAPA ?"
(6)
Mengapa engkau hanya takut di mulut ?
Padahal hatimu tetap kalut !
Mengapa engkau hanya takut dosa-neraka ?
Padahal hatimu tetap buta !
Mengapa engkau hanya takut tak masuk syurga ?
Padahal hatimu tetap ternoda !
Takut kepada makhluk
Membuat hati terantuk-lapuk
Takut kepada azab
Membuat hati terhijab - gelap
Takut Neraka dan kehilangan Syurga
Membuat hati semakin menyimpan benih bara
Tidakkah kemengapaan ini engkau buktikan
Untuk mengantisipasi dan menjawab
Kebagaimanaan nanti ?
Tidakkah kemengapaan ini engkau jadikan
Titik tolak dalam menggali :
Arti diri
Arti hidup
Arti Beragama
Arti ber-Tuhan
Agar tujuan kelak
Tidak sesat jalan ?
Sehingga para Malaikat tidak bertanya
Mengapa sampai 'begini ?', 'begitu ?', dan 'demikian ?'
Padahal insan hamba dan khalifah Tuhan ?
Hanya melalui kedunguan
Timbul kefakiran
Hanya melalui kepapaan
Timbul kepasrahan
Hanya melalui kesakitan dan keterjepitan
Timbul teriakan mohon pertolongan
Mengapa pertanyaan-pertanyaan pokok dan kritis
Yang selama ini tersembunyi dalam diri
Engkau selalu selimuti dan ingkari ?
Tidakkah engkau munculkan untuk mencari jawab
Yang memuaskan dirimu ?
Mengapa....?
Mengapa engkau tak gunakan akal pikiran ?
Mengapa....?
Mengapa engkau tak gunakan kitab suci dan sunnah
Sebagai suluh kebenaran?
Mengapa....?
Kemengapaan itu semuanya akan terjawab
dalam dirimu sendiri !!!
Mengapa belum kau gali juga
Pada hari ini ?
Mengapa....?
Mustahil kejahilan dan kedunguan diri
Mampu menafsirkan dan memahami
Ayat-ayat firman kitab suci
Karena kesucian dapat terbaca dan terpahami
lewat kesucian pula
Ayat-ayat wahyu Ilahi tak mampu dipahami
Hamba-hamba yang belum menerima 'wahyu' dariNya
Mengapa pada hari ini engkau belum memulai juga
Membuka selimut diri ?
Untuk mengenal dan memahami
Realitas diri Universal !!!
Mengapa....??!!
Jawablah kemengapaan ini sebelum dirimu terkubur
Dalam kegelapan yang memilukan...!!!
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 24 Juli 1997