Kamis, 25 Desember 2008

ARTI SEBUAH "ISTIQOMAH"

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agma/Cahaya) Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Q.S. Ali Imran, 3 : 103)"
"Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama/Cahaya) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S.Ali Imran, 3 : 101)"
"Pimpinlah kami pada jalan yang lurus (mustaqiim) (Q.S. AlFatihah, 1 : 5)"
"Katakanlah:"Aku beriman kepada Allah" kemudian bersikaplah istiqomah (Qul amantu billahi tsummastaqim) (Al Hadits)".
Istiqomah sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dibuktikan dan dilaksanakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering kita dengar namun sering juga kita lupakan. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering digunakan sebagai jastifikasi (pembenaran) namun jarang untuk membuktikan kebenaran. Istiqomah adalah sebuah kata yang sering meluncur tanpa sadar dari mulut-mulut/lisan-lisan insan yang terdesak beban himpitan kehidupan. Dan masih banyak lagi yang tak dapat dituliskan di sini, penggunaan kata istiqomah dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian beberapa penggal ayat suci Al Qur'an dan Hadits di atas, menunjukkan bahwa kata istiqomah (keteguhan pendirian) nampaknya serumpun dengan kata mustaqiim (lurus/benar). Kata Istiqomah dalam khazanah istilah tasawuf (sufi) mengandung makna keteguhan. Istiqomah adalah keteguhan spiritual (pencerahan ruhani) di hadapan seluruh peristiwa, baik manifestasi Keindahan Ilahi (Jamal) atau Keagungan Ilahi (Jalal).
Keindahan (al-jamal) terdiri atas sifat rahmat dan kemurahan (althaf; ingat ayat "walyatalaththaf"=esensi lembut dan halus (pusat) dalam (tubuh) ruhani; Q.S.Al Kahfi, 18 : 19) dari kehadiran Ilahi. Keindahan (Jamal) adalah lawan dari Keagungan (Jalal).Sedangkan Kesempurnaan (Kamal) mencakup semua hal yang berlawanan. Ketika hati diliputi oleh Jamal, maka keakraban (Uns)pun dialami.Adapun Keagungan Ilahi (Jalal) menunjukkan Ketakterbandingan Allah SWT (Tanzih).Sifat-sifat Keagungan-Nya meliputi transendensi, ketakterjangkauan, Keagungan, dan Kebesaran-Nya.Kehebatan (haybah)terjadi manakala hati diliputi oleh Jalal.
Dari definisi di atas, menyiratkan bahwa seseorang dapat dikatakan bersikap istiqomah di dalam berjalan di jalan Allah SWT, manakala memiliki keteguhan (pendirian) spiritual (kebenaran pencerahan ruhani) di hadapan Allah SWT ; artinya (Jamal x Jalal = Kamal). Dalam bahasa lain seseorang yang berpegang teguh pada Cahaya (lurus/benar) Allah SWT (atau yang senatiasa merawat nyala Cahaya diri ruhani-Nya), sehingga terjaga dari keadaan bercerai berai (tetap dalam Kesempurnaan/Penyatuan/Tauhid Syuhuudi), dan berada dalam jama'ah-Nya. Ia pun terjaga dalam beriman pada Allah SWT secara kontinyu. Karena hakikatnya "Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah (karoma=kemuliaan); (Al istiqoomatu khoirun min alfin karoomatin) (AL Hadits). Semoga....