KUNCI MENEMUI ALLAH
(1)
Fakir kepada Allah
Dalam fatihah kita bermohon
Untuk mengenalnya
Sudahkah setiap beribadah
Kita panjatkan dengan
Penuh khusyu' dan pasrah ?
Kalau sulit mungkin
masih terbelit
Oleh kepentingan jasad
dan hawa nafsu
Karena itu : carilah guru
Yang tahu jalan menuju
Sampai ke Maha Rahman
Maha Besar
Maha Halus
Maha Esa
Dengan penuh ikhlas dan ridhaNya
Guru yang tahu jalan terang
sukar untuk difigurkan
Karena itu, lihatlah kebenaran
Yang terucap
Dalam setiap kata yang penuh hikmat
Waspadalah ! jangan tersesat !
Dalam kepura-puraan
Sikap dan sifat
Membuai indera kasat
Taklid-fanatik
Menjadi jerat
Justeru menutup jalan selamat
Menuju puncak ma'rifat
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, Juni 1996
RODA KEHIDUPAN
(2)
Hidup adalah putaran-putaran
Kadang berada di atas
Lalu bergerak ke bawah
Begitu juga halnya pesona diri
Menggelembung bagai putaran waktu
Menuju arah keseimbangan
Diameter titik sumbu putaran absolut
Tidak banyak di antara kita
Yang sadar akan roda kehidupan
Seolah sepertinya sudah
Mengikuti putaran-putaran alamiah
Yang seiring dengan kehendak Sunatullah
Titik kulminasi tauhid
seorang hamba Allah
Roda-roda kehidupan insan
Sering bergerak dan berputar berlawanan
Arah keseimbangan alamiah
Tidak sedikit manusia terpental, terpelanting
salah arah
Dalam posisi putaran yang menjauh
Dari titik pusat kehidupan - kesadaran alamiah
Erosi-emosi hidup terganjal sampah-sampah
Gerak menuju proses pencerahan
Semakin lamban dan payah
Roda kehidupan mesti menjadi kesadaran
Roda kehidupan mesti dicerahkan
Roda kehidupan mesti dibersihkan
Dari belenggu-belenggu akal semu
Dari kotoran-kotoran syaitan
Dari jerat-jerat kepentingan jasad
Mengembara menuju titik sumbu kehidupan
Dalam lorong-lorong suci Hadirat Tuhan
Idaman setiap insan yang beriman.
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 23 Juni 1996
TUJUAN IBADAH
(3)
Tujuan ibadah bukan mendapat upah
Kalau ingin menjadi yang kaffah
Persangkaan benar yang tergambar
Dalam laku ibadah ritual-ceremonial
Noktah hitam yang legam
Tergores dalam dahi insan
Belum menjadi ukuran
Keimanan dan ketaqwaan seseorang
Ibadah ingin mendapat upah
Membuat dada sempit
Kepala penuh sampah
Doa-doa yang terlontar
Dari mulut-mulut insan
Terasa hambar
Jika lambat terkabul
Posisi diri sering masyghul
Tandanya tak bersyukur
Ibadah seorang hamba
Tak tertahan sebatas ganjaran
Yang hendak menjadi tujuan
Sampai kembali ke tempat persatuan
Hadirat Tuhan Yang Maha Rachman
Karena insan bukan tetesan :
Dari surga atau neraka
Engkau ditiupkan dari roh kehidupan
Hendaknya kembali kepadaNya
Itulah puncak ibadah seorang hamba
Tujuan ini sering dipertentangkan
Oleh insan yang terdinding kebenaran
Laku formal menjadi ukuran
Berbantah-bantahan sampai akhir zaman
Tujuan semula terlupakan
Bagi insan cendekiawan beriman
Yang telah membuktikan (isbat) penyaksian
Laku ibadah menjadi wadah
Menggali isi yang penuh hikmah
Agar jalan menjadi lempang
Sampai di tujuan sangat lapang
Memperoleh keselamatan dan
kenikmatan dari Tuhan Robbul 'Alamin
Tbn-Bks-Jbr-Indonesia, 23 Juni 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar